Banguntapan, Yogyakarta –
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris peserta didik, SMA UII Banguntapan kembali menyelenggarakan program praktik lapangan Bahasa Inggris. Program ini merupakan bentuk penerapan dari sasaran mutu sekolah, yakni menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi komunikasi dalam Bahasa Inggris.
Tahun ini, praktik Bahasa Inggris dilaksanakan di Kraton Yogyakarta, yang dipilih sebagai lokasi karena nilai sejarah dan budaya yang tinggi, sekaligus memberikan konteks nyata dalam penggunaan Bahasa Inggris secara langsung. Kegiatan ini menyasar siswa kelas X dan XI dengan pelaksanaan pada dua hari terpisah, yaitu:
- Kamis, 14 September 2017 untuk kelas XI
- Sabtu, 16 September 2017 untuk kelas X
Belajar Bahasa Inggris di Tengah Kekayaan Budaya
Dalam kegiatan ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok mendapatkan tugas untuk mengobservasi, berdiskusi, dan membuat video dokumentasi tentang Kraton Yogyakarta dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama komunikasi.
Tugas pembuatan video ini tidak hanya menilai kemampuan berbicara dan menulis siswa dalam Bahasa Inggris, tetapi juga kreativitas, kerja sama tim, dan keterampilan presentasi. Nantinya, video yang dihasilkan akan menjadi bagian dari penilaian akhir mata pelajaran Bahasa Inggris, khususnya pada aspek speaking dan project-based learning.
“Praktik ini dirancang agar siswa mampu mengaplikasikan Bahasa Inggris dalam konteks nyata, bukan hanya di dalam kelas. Harapannya, siswa lebih percaya diri dalam berbicara dan berpikir kritis dalam bahasa asing,” ujar guru Bahasa Inggris SMA UII Banguntapan.
Menghubungkan Pembelajaran dengan Dunia Nyata
Dengan menghadirkan konteks otentik, praktik lapangan ini mendorong siswa untuk melihat Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi global yang bisa digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pariwisata, sejarah, dan budaya.
Program seperti ini akan terus dikembangkan sebagai bagian dari strategi pembelajaran kontekstual dan berbasis proyek di SMA UII Banguntapan. Sekolah berharap kegiatan semacam ini mampu menjadi bekal bagi siswa menghadapi tantangan global dan membuka peluang di masa depan.