Banguntapan, Yogyakarta —
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran yang aktif dan kontekstual, SMA UII Banguntapan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran luar kelas (outing class) ke Pacitan, Jawa Timur, pada Jumat, 29 September 2017. Kegiatan ini menjadi salah satu program rutin sekolah yang bertujuan memperluas wawasan dan pengalaman belajar peserta didik di luar ruang kelas.
Lokasi Kegiatan: Goa Gong dan Pantai Klayar
Peserta kegiatan terdiri dari seluruh siswa kelas X dan XI, baik jurusan IPA maupun IPS. Rute perjalanan kali ini meliputi dua lokasi ikonik di Pacitan, yaitu:
- Goa Gong, salah satu goa terindah di Asia Tenggara yang menjadi objek kajian siswa kelas X IPS dan XI IPS untuk mempelajari struktur goa, ekosistem dalam goa, serta dampak sosial-ekonomi terhadap masyarakat sekitarnya.
- Pantai Klayar, pantai eksotis dengan batu karang khas, menjadi sarana observasi bagi siswa kelas X IPA dan XI IPA dalam mempelajari biota laut, dinamika pesisir, dan interaksi manusia dengan ekosistem pantai.
Belajar Langsung dari Alam
Pembelajaran luar kelas ini dirancang untuk memberi kesempatan kepada siswa mengalami langsung objek yang dipelajari. Metode ini bertujuan menumbuhkan rasa ingin tahu, keterampilan observasi, dan pengalaman belajar berbasis realitas.
Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menerima teori di kelas, tetapi juga berinteraksi langsung dengan lingkungan, baik itu fenomena alam maupun sosial budaya.
“Kegiatan ini menjadi media pembelajaran yang menyenangkan. Siswa tampak antusias karena bisa menyentuh langsung objek yang sebelumnya hanya mereka lihat di buku,” ujar salah satu guru pendamping kegiatan.
Tujuan Kegiatan
Beberapa tujuan utama kegiatan ini antara lain:
- Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan alam Indonesia
- Mengembangkan keterampilan observasi dan kerja sama antar siswa
- Mendorong pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan
- Memberikan pengalaman belajar berbasis konteks langsung
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SMA UII Banguntapan berharap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan membekas, sekaligus menjadi bagian dari strategi pembelajaran kontekstual yang lebih aplikatif.
